Indonesia adalah salah satu pasar teknologi paling menjanjikan di Asia, sehingga cukup penting bagi kami (dan bagi perusahaan) untuk memahami tingkah laku pengguna internet di negara ini. Karena itulah perusahaan riset pemasaran bernama Markplus Insight dan majalah online Marketeers memperlihatkan hasil survey terbaru mereka1 mengenai tingkah laku pengguna Internet di Indonesia. Laporan ini mencakup penetrasi internet, tingkah laku belanja online, dan brand favorit.
Survey ini mengungkap bahwa tahun ini terdapat 74,6 pengguna internet di Indonesia, naik 22 persen dari tahun lalu yang jumlahnya 61,1 juta. Angka ini akan melampaui 100 juta di tahun 2015.
Studi ini juga menghitung penetrasi “masyarakat internet”, di mana masyarakat internet di sini diartikan sebagai seseorang yang menghabiskan waktu paling tidak tiga jam untuk online tiap harinya. Indonesia sekarang punya 31,7 orang masyarakat internet, naik dari 24,2 juta tahun lalu, dan berarti penetrasinya juga naik sebesar tiga persen.
Hampir separuh masyarakat internet di Indonesia berusia di bawah 30 tahun, sementara 16,7 persennya berusia di atas 45 tahun. Kebanyakan masyarakat internet mengakses dunia online melalui smartphone (86 persen) dan menghabiskan Rp 50.000 dan Rp 100.000 tiap bulannya untuk mengakses internet.
20 persen masyarakat internet melakukan belanja online di Indonesia, naik hanya lima persen dibandingkan tahun lalu. Kebanyakan mereka yang belanja adalah wanita. Tiga barang yang paling sering dibeli: pakaian (61,7 persen), sepatu (20,2 persen), dan tas (20 persen). 14 persen masyarakat internet ini rata-rata menghabiskan Rp 200.000 untuk berbelanja online.
Menariknya, masyarakat internet Indonesia lebih suka melakukan kegiatan belanja mereka di grup chatting seperti grup BBM (27 persen), forum online atau situs listing seperti Kaskus dan TokoBagus (26,6 persen), dan media sosial (26,4 persen) dibandingkan situs belanja online biasa (20 persen). Orang-orang lebih suka grup chatting karena lebih dipercaya, mudah diakses, sederhana, dan terkadang mereka memang kenal penjualnya. Harga masih menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan belanja.
Untuk metode pembayaran, 80,7 persen transaksi dilakukan melalui transfer bank. Metode pembayaran lain adalah COD (27,1 persen) dan kartu kredit (2,5 persen).
Menariknya, 96 persen masyarakat internet ini mengaku tidak pernah membeli produk software asli. Mungkin karena produk bajakan sangat mudah ditemukan di sini, dan penegakan hukum untuk mengatasinya masih kurang baik.
Survey ini mengungkap perpindahan yang signifikan dari media tradisional ke dunia maya. Hanya 55,3 persen dari masyarakat internet yang pernah membaca koran cetak enam bulan terakhir ini. 98 persen responden pernah mengakses TV dan internet dalam enam bulan terakhir, tapi untuk sumber informasi utama, internet lebih unggul seperti yang bisa Anda lihat di grafik di atas.
Tentu saja, responden di sini adalah masyarakat internet – orang-orang yang menghabiskan banyak waktu untuk online – sehingga hasil ini tidak mewakili kondisi Indonesia secara keseluruhan.
Untuk informasi yang paling sering dicari di internet, masyarakat internet Indonesia kebanyakan mencari berita (54,2 persen), hiburan (16,3 persen), film (10,2 persen), olahraga (8,7 persen), dan musik (8,5 persen). Sisanya antara lain berita politik (7,4 persen), sinetron (6 persen), berita seleb (5,5 persen), gosip (5,2 persen), dan konten pendidikan (5 persen).
Brand yang menjadi favorit masyarakat internet
Situs atau aplikasi online apa saja yang paling banyak digemari di Indonesia? Berikut adalah beberapa dari keseluruhan daftarnya:- Media online: Detik, Kompas, dan Yahoo.
- Toko online: TokoBagus, Kaskus, Facebook (ya, di sini Facebook juga dianggap toko online).
- Internet banking: KlikBCA, Mandiri, dan BRI.
- Aplikasi chatting: BBM, WhatsApp, dan Line.
Menariknya, meskipun Facebook tetap menguasai pasar media sosial di Indonesia, Google Plus tanpa disadari lebih populer dibandingkan Twitter di kalangan masyarakat Indonesia yang berusia di atas 30 tahun. Survey ini juga melihat berapa banyak orang yang menyediakan data dan informasi pribadi yang asli ketika online, dah hasilnya adalah 55,6 persen dari mereka memberikan informasi asli, sedangkan 31,8 persen lainnya lebih memilih menyembunyikan identitasnya dengan keamanan sebagai alasan utamanya.
Yahoo dan Mindshare baru-baru ini juga bersama mengadakan survey yang juga menarik untuk dibaca mengenai pengguna smartphone dan tablet di Indonesia.
Survey ini dilakukan ke 2.150 responden yang tinggal di 10 kota besar di Indonesia dan diadakan dari bulan Agustus sampai September, dengan metode multistage random sampling. Usia responden berada di antara 15 sampai 64 tahun dan mengakses internet paling tidak tiga jam setiap harinya.
0 comments:
Post a Comment