Saturday, December 21, 2013

Kemandirian Kelistrikan Indonesia



Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat luar biasa banyak. Begitu pula dengan potensi energy yang sangat banyak dan sangat bervariasi. Mulai dari sumber tenaga fosil, minyak bumi, gas alam dan batubara semuanya ada, sumber tenaga air juga belimpah belum ada 10 persen yang telah kita manfaatkan. Sumber panas bumi banyak terdapat di Indonesia, karena kita terletak pada ring of fire dengan banyak gunung berapi yang masih aktif.

Sumber energy matahari juga sangat melimpah karena Indonesia terletak di garis katulistiwa, sepanjang tahun tidak akan kekurangan sinar matahari. Sumber energy angin juga sangat luas banyak gunung dan pantai, akan menghasilkan angin darat dan juga angin laut, energy ini juga belum dikelola secara sungguh-sungguh padahal energy ini termasuk energy terbarukan yang sangat ramah lingkungan dan juga tidak bisa dipindahkan ke luar negeri seperti energy fosil. Energi nuklir yang sangat besar outputnya juga konon Indonesia punya mineral ini diperut buminya.

Semua kekayaan energy Indonesia tersebut harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Energi tersebut paling banyak penggunaannya adalah untuk keperluan pembangkitan listrik kecuali untuk energy fosil minyak bumi. Sehingga bisa kita tarik kesimpulan bahwa semua energy tersebut akan bermuara pada energi listrik. Dalam pemanfaatan semua potensi energy tersebut diperlukan teknologi untuk mengubah energy primer tersebut menjadi energy listrik. Di era sekarang ini energy listrik sudah menjadi kebutuhan primer mulai dari peralatan rumah tangga sampai pabrik-pabrik besar memerlukan energy listrik. Karena sangat pentingnya energy listrik tersebut maka sangat perlu Indonesia untuk mencapai kemandirian kelistrikan Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah Indonesia telah mencapai kemandirian kelistrikan Indonesia?
Anda dapat melihatnya sendiri lebih dari 95 % pembangkit di Indonesia adalah buatan luar negeri terutama dari negara-negara maju dan saat ini ada yang buatan China. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa Indonesia masih sangat tergantung pada teknologi negara – negara lain. Namun saat ini ada beberapa PLTU kapasitas kecil yang konon buatan asli Indonesia. Hal ini sangat diharapkan karena bagaimanapun juga kita harus dapat mandiri untuk membangun pembangkit listrik buatan Indonesia. Sebenarnya semua teknologi yang ada pada tenaga listrik tergolong teknologi yang lama dan saya yakin bangsa Indonesia dapat membangun pembangkit buatan Indonesia asli. Banyak pakar dan ilmuwan yang sangat kompeten dalam pembangkit listrik sangat diperlukan dalam menyongsong kemandirian kelistrikan Indonesia, sehingga kedepannya diharapkan semua spare part dan komponen yang ada pada pembangkit listrik di Indonesia adalah buatan Indonesia. Jika kita melihat pembangkit listrik tenaga uap buatan China yang ada di Indonesia kurang memuaskan, dilihat secara fisik sangat meragukan, dan kenyataanya juga mempunyai performa yang kurang bagus. Memang jika dibandingkan antara buatan China dengan buatan Jepang misalnya memang sangat mencolok perbedaan kualitasnya terutama pada material.

Kita boleh berbangga dengan kemampuan bangsa Indonesia dalam membuat pesawat terbang sendiri. PTDI  atau IPTN dapat membuat pesawat terbang N 250 yang merupakan pesawat terbang terbaik di kelasnya dan membuat harum nama pelopornya Bapak B.J. Habibi. Pesawat terbang sangat diperlukan untuk bangsa Indonesia karena kita terdiri dari beribu-ribu pulau. Moda transportasi ini sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tetapi tidak semua orang bisa terbang dengan pesawat terbang, coba kita bandingkan dengan kebutuhan akan energy listrik, hampir semua orang memerlukannya. Kita harapkan Indonesia dapat menghasilkan produsen pembangkit listrik seperti halnya IPTN dapat membuat pesawat terbang sendiri. Hal ini adalah tantangan buat bangsa Indonesia untuk dapat menjadi bangsa yang mandiri dalam hal kelistrikan nasional.

0 comments:

Post a Comment